The-satirist.com Situs Kumpulan Berita Humor di Indonesia Saat Ini

The-satirist.com Situs Kumpulan Berita Humor di Indonesia Saat Ini

Mengenal Lebih Jauh Tentang Humor

Mengenal Lebih Jauh Tentang Humor

Mengenal Lebih Jauh Tentang Humor – Humor merupakan bentuk motivasi sosial dan salah satu cara mengekspresikan kebencian. Humor menyediakan sarana untuk mengekspresikan diri dan mencapai agresi, karena humor “dianggap tidak serius.” Humor sering melibatkan konten agresif dan digunakan untuk menunjukkan superioritas.

Humor juga dapat digunakan untuk meningkatkan status sosial. Namun, substansi saraf yang mendasari kognisi sosial dan agresi reaktif humor yang mewakili daya tarik afektif belum dapat dipahami dengan baik. Humor juga sering dilabeli dengan attention-gaining strategy, serta cara menciptakan efek positif. https://www.transaction-2007.com/

Mengenal Lebih Jauh Tentang Humor

Humor adalah stimulus yang biasa ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari dan evaluasi materi humor dapat dianggap sama dengan kehidupan nyata. Humor juga dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang seseorang katakan atau lakukan, yang dianggap lucu dan dapat membuat orang lain tertawa. Humor dapat digunakan sebagai cara mengomunikasikan gagasan dan memperkuat hubungan. https://www.transaction-2007.com/

Selain itu, humor juga mampu meningkatkan harmoni kelompok dan mengekspresikan agresivitas dengan cara yang positif. Humor juga dapat digunakan sebagai media yang penting dan fleksibel untuk interaksi sosial dan juga mampu mengurangi tekanan dalam hidup seseorang. Oleh sebab itu, penting untuk mengekspresikan dan memahami humor untuk dapat berkomunikasi dengan lebih efektif.

Martin & Kuiper menjelaskan bahwa humor terdiri dari beberapa aspek yakni:

Kognitif

Aspek kognitif adalah persepsi ketidaksesuaian, yang juga disebut sebagai “bisociation” atau “cognitive synergy”. Hal ini tampaknya melibatkan aktivasi simultan dari dua atau lebih interpretasi yang tidak sesuai dari sebuah situasi dalam pikiran. Ini juga cenderung dikaitkan dengan kerangka berpikir yang menyenangkan dan tidak serius, yang mana hal-hal tersebut dipandang kurang penting atau lebih mengagumkan daripada biasanya. Unsur-unsur kognitif inilah yang membuat sesuatu menjadi lucu.

Komponen Emosional

Aspek komponen emosional adalah proses kognitif yang mengaktifkan respons emosional yang unik, disebut sebagai “mirth”. Dalam bahasa Inggris, kata “mirth” adalah istilah teknis untuk aspek emosional humor. Mirth berhubungan dengan sukacita, namun sedikit berbeda karena unsur “funniness” yang terlibat. Hal ini disertai dengan aktivasi dopamine reward circuit dalam sistem limbik serta berbagai respons otonom dan endokrin. Inilah yang membuat humor begitu menyenangkan.

Sosial atau Interpersonal

Humor bisa menjadi kegiatan sosial yang fundamental. Kita jauh lebih mungkin untuk tertawa dengan orang lain daripada saat sendirian dan sebagian besar humor muncul sebagai respon terhadap perilaku orang lain atau sifat mirip manusia pada hewan. Dari perspektif evolusi, humor berkembang sebagai mekanisme untuk meningkatkan kohesi dalam kelompok.

Tawa

Aspek ini adalah ekspresi non-verbal terprogram atau cara menunjukkan emosi kegembiraan. Tawa juga terjadi pada primata lain, sehingga memiliki sejarah evolusi panjang, yang terjadi jauh sebelum kita berevolusi dalam hal bahasa dan kemampuan kognitif lainnya yang lebih tinggi.

Tawa merupakan cara kita memberi tahu orang lain tentang kegembiraan yang kita rasakan dan mampu menciptakan emosi yang sama, yang juga dirasakan oleh pendengar. Ini adalah alasan mengapa tawa sangat menular. Tawa yang kuat juga dapat memperkuat emosi kegembiraan. Umumnya, hal ini terjadi ketika orang-orang berada dalam kelompok kecil, yang membuat mereka terlibat dalam serangan tawa intens yang sangat menyenangkan dan mampu menciptakan perasaan kuat akibat dari kohesi kelompok.

Proses memahami sebuah humor mirip seperti proses pemecahan masalah yang kompleks dan terdiri dari tiga tahap, yakni: constructing, reckoning, dan resolving. Teori kedua menyebutkan ada tiga tahap juga, tetapi sedikit berbeda dalam hal penyebutan, yakni: incongruity detection, incongruity resolution, dan feelings of amusement during humor elaboration.

Teori lainnya menjelaskan bahwa pengolahan humor terdiri dari dua tahap: incongruity detection (tahap pertama) dan incongruity resolution (tahap kedua). Oleh sebab itu, humor membutuhkan proses yang kompleks dan proses berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kognitif, perilaku, fisiologis, emosional, dan sosial.

Weems menjelaskan bahwa humor merupakan proses berpikir yang kompleks dan tercipta melalui tiga tahapan yang terjadi di dalam otak, yakni:

Constructing

Tahap ini menunjukkan seberapa aktif kita dalam memproses lingkungan sekitar. Ketika memecahkan masalah, kita tidak hanya mencari ingatan tentang kemungkinan solusi yang sudah ada. Sebaliknya, otak akan bekerja menghasilkan banyak kemungkinan jawaban, beberapa solusi berguna (membahagiakan) dan yang lainnya tidak (menyakitkan).

Hal serupa terjadi saat kita berusaha memahami lelucon. Dalam tahap ini, otak akan membangun teori, persepsi, atau harapan dari informasi yang diterimanya. Anterior cingulate cortex (ACC) akan berperan penting dalam tahap ini.

Anterior cingulate cortex di dalam otak berfungsi sebagai pengawas dari seluruh kegiatan otak, lokasinya di atas corpus callosum dan menggabungkan dua hemisfer cerebral. Di bagian depan ACC adalah lobus frontal, pusat penalaran utama dan area yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan tubuh.

Di bagian belakang ada lobus parietal dan temporal, yang membantu penalaran, serta fungsi bahasa dan memori, dan sebagai bagian dari wilayah limbik otak, ACC terhubung erat dengan amigdala, nucleus accumbens, dan ventral tegmented area (VTA), yakni daerah yang merupakan inti dari dopamine reward circuit. Anterior cingulate cortex akan lebih aktif daripada bagian-bagian otak yang lain saat ada suatu masalah, karena ia tidak akan terstimulus untuk mencari solusi seketika, tetapi lebih berorientasi untuk mengontrol atau menangani masalah.

Spesialisasi tugas anterior cingulate cortex tergambar melalui fenomena stroop effect. Fenomena ini membuktikan bahwa kita masih mampu mengenali warna dalam sebuah kata-kata yang dicetak dengan tinta yang berbeda, misalnya: B-I-R-U, dicetak dengan tinta merah. Pikiran alami manusia selalu berkeinginan untuk membaca. Maka, kita menjadi lebih lambat dan kurang akurat dalam menginterpretasi warna yang tercetak dalam kata tersebut.

Anterior cingulate cortex bertugas mengontrol regio otak, supaya saat kita membaca menjadi tetap tenang. Kemudian, ACC akan membiarkan bagian otak lain yang berfungsi untuk mengenali sebuah warna dan menganalisis warna dalam kata tersebut. Namun, dalam suasana hati yang kurang baik, stroop effect akan menghilang karena kinerja ACC dipengaruhi mood (suasana hati) dan happiness (kebahagiaan). Suasana hati yang positif akan membantu ACC untuk menolak respons yang tidak diinginkan.

Manusia tak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi lebih condong membuat informasi dengan cara membuat teori-teori baru dengan informasi yang sudah ada, kemudian merevisi kembali informasi tersebut jika diperlukan. Semua kejadian ini berhubungan dengan pemahaman humor tentang bagaimana persepsi kita terhadap suatu hal atau informasi yang kita miliki tentang suatu hal atau teori.

Oleh sebab itu, jika ada suatu hal yang muncul dengan sudut pandang yang tidak sesuai dengan persepsi kita, maka terciptalah humor. Dalam tahap ini, humor mempengaruhi persepsi maupun informasi yang sudah kita simpan di dalam otak kita.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Humor

Reckoning

Faktor paling penting dari humor adalah kejutan. Kegembiraan muncul ketika kita memulai persepsi tentang sesuatu dengan asumsi yang salah, kemudian argumen kita dipatahkan dengan punch line yang mengejutkan. Reckoning adalah proses evaluasi kembali mispersepsi, yang menggiring ke sebuah kejutan yang menggembirakan.

Kejutan adalah suatu emosi yang bernilai, sebagai dasar dari kebahagiaan atau kebanggaan. Dopamin dan ACC sangat aktif di tahap ini. Humor membutuhkan punch line untuk membuatnya menjadi sesuatu yang lucu. Pada tahap ini, otak memperhitungkan semua kemungkinan kesalahan yang mungkin dibuat dalam interpretasi suatu informasi.

Resolving

Humor tidak cukup hanya mengandung kejutan, namun juga dibutuhkan perubahan perspektif. Dalam tahap ini, seseorang akan menyelesaikan suatu pemahaman humor dengan perspektif yang berbeda. Otak berusaha mencari tahu mengapa informasi yang sebenarnya atau yang ada dalam persepsinya tidak sesuai dengan kerangka acuan aslinya.

Penyelesaian dari pengolahan informasi ini adalah sebuah kejutan yang melibatkan kemampuan kognitif. Pada akhirnya, sesuatu yang kita anggap lucu akan membuat kita tertawa dan kita juga merasa bahagia akibat dopamin yang dihasilkan dalam proses memahami sebuah humor.