The-satirist.com Situs Kumpulan Berita Humor di Indonesia Saat Ini

The-satirist.com Situs Kumpulan Berita Humor di Indonesia Saat Ini

the-satirist

Manfaat Humor Bagi Perkembangan Anak

Manfaat Humor Bagi Perkembangan Anak

Manfaat Humor Bagi Perkembangan Anak – Jika Anda membaca artikel ini, mungkin Anda dan pasangan Anda akan berpikir untuk memberikan akses lebih banyak pada si kecil untuk menonton film komedi, film kartun, atau komik. Karena, selain membuat mereka tertawa, ternyata humor punya manfaat yang baik bagi perkembangan anak. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Menangkap Ketidaksesuaian

Dr. Paige Davis, Ph.D., dosen psikologi di York St. John University, Inggris, menjelaskan bahwa pada dasarnya humor adalah ketidaksesuaian antara konsep dan situasi. Nah, dibutuhkan kemampuan kognitif untuk menangkap ketidaksesuaian tersebut. Dengan semakin besarnya keterlibatan dengan humor, Davis meyakini bahwa perkembangan kognitif anak akan bertumbuh. Ia akan semakin banyak belajar menempatkan konsep dan skema pada pengalaman hidupnya dengan apa yang ia anggap tidak sesuai sehingga menjadi lucu.

Manfaat Humor Bagi Perkembangan Anak

Memperkuat Imajinasi

“Imajinasi memainkan peranan besar dalam menemukan ketidaksesuaian,” ujar Davis. Anak-anak akan mulai belajar membuat humor dengan meniru humor yang pernah mereka dengar atau lihat dari orang dewasa. Pada saat itu mereka mengembangkan imajinasinya dengan mengimprovisasi humor tersebut dan menciptakan lelucon mereka sendiri. joker123

Mengembangkan Kemampuan Berbahasa

Ketika membuat humor, anak-anak akan mempelajari kosa kata baru yang bisa membuat orang tertawa. Tak hanya itu, mereka juga akan mulai belajar slapstick atau bahkan ironi dan satir. Mereka belajar majas atau kiasan di sana. Mereka bisa saja mengatakan, “Kalau kamu main lumpur dulu di sini, Mama kamu pasti akan sangat senang sekali saat kamu pulang.” Mereka tertawa karena perkataan tersebut. Mereka tahu bahwa Mamanya mungkin bukannya senang, tapi malah akan marah dengan kelakuan tersebut.

Memaksimalkan Pembelajaran di Kelas

Mary Kay Morrison, pengajar profesional dari Association for Applied and Therapeutic Humor Illinois, Amerika Serikat, sekaligus penulis Using Humor to Maximize Learning: The Links Between Positive Emotions and Education, mengatakan bahwa humor dapat memaksimalkan pembelajaran dan memperkuat ingatan. Dalam penelitiannya, ia mengamati bahwa pemindaian otak menunjukkan tingkat aktivitas yang lebih tinggi di beberapa otak ketika humor digunakan dalam percakapan dan instruksi di kelas oleh guru.

Cara Menstimulasi Humor Anak

Bayi

Menurut para ahli, tawa yang sesungguhnya baru muncul di usia sekitar 4 bulan. Sebelumnya, ia mungkin terlihat asyik sendiri, tersenyum ketika selesai disusui, dan tak terlalu memperhatikan hal lain selain dirinya sendiri. Bayi belum dapat dikatakan humoris karena humor mengandung pemahaman kata. Padahal kita tahu bahwa bayi belum terlalu paham kata-kata. Walaupun demikian, bayi memahami sentuhan,

Senyuman dan tawa adalah bentuk kehangatan. Oleh karena itu, untuk menstimulasi selera humornya, banyaklah memberikan sentuhan. Selain itu bertatapanlah dengan wajah penuh senyum. Kelak sekitar usia 7-8 bulan, ia akan lebih responsif terhadap aksi lucu orangtua. Yang bisa orang tua lakukan adalah :

  • Menggelitiki bayi
  • Tersenyum kepadanya
  • Bermain cilukba
  • Berjalan menirukan bebek: dengan menggoyangkan pinggul ke kiri dan kanan
  • Menirukan suara tokoh lucu, misalnya Donal Bebek, ketika Anda mengajaknya mandi

Batita

Batita menyukai humor yang sifatnya slapstick, karena belum betul-betul lancar berkata-kata. Walaupun demikian, kenalkan juga jenis humor yang mengandung kata-kata sederhana. Mereka mulai mengenal hal-hal yang dilakukan secara rutin, sehingga hal-hal yang tak biasa dilakukan bisa mengundang tawa.

  • Berjalanlah dengan gaya dibuat-buat di depan anak, lalu pura-pura tersandung dan jatuh tepat di depannya dengan wajah lucu. Ini lelucon klasik, namun selalu berhasil membuat anak tertawa.
  • Ketika ada makanan/minuman yang diinginkannya, berpura-puralah ikut berselera. Tunjukkan mata ysng berbinar dan fokus terhadap makanan itu, lalu bukalah mulut lebar-lebar untuk ‘memakannya’. Sangat mungkin si kecil menyerbu untuk ikut makan.
  • Sesaat sebelum memakaikan bajunya, berpura-puralah ingin menyembunyikan bajunya dengan gaya yang dibuat-buat dan sangat terlihat. Biarkan ia merebut bajunya dan tertawa bersama.
  • Setel lagu di gadget, lalu berjoget dengan gaya konyol, misalnya menundukkan badan lalu menengadahkan kepala berulang kali, sehingga rambut Anda terlihat ‘terbang’.
  • Kadang anak canggung dan melakukan kesalahan, misalnya menumpahkan isi gelas. Daripada langsung dimarahi, tertawakan kecanggungannya dengan ramah sambil mengelusnya. Boleh juga, sambil mengatakan, “Apakah mejanya haus?” Lalu barulah ajak dia membereskan kekacauan tersebut bersama.
  • Kadang anak sengaja melakukan kesalahan, misalnya mencoret-coret kakinya dengan spidol. Daripada menjerit panik karena bingung membersihkannya katakan dulu dengan ramah, “Loh, kok kakinya jadi papan lukis?” Baru setelahnya usahakan bersihkan sambil diajak mengobrol.
  • Bermain petak umpet. Pura-puralah tak bisa menemukan dia dan mencari-cari dengan ‘bingung’ sambil terus mengatakan, “Di mana ya? Apa dibawah tempat tidur? Atau di balik kursi?”. Sebaliknya, ketika giliran Anda yang sembunyi, usahakan semudah mungkin ditemukan anak. Tunjukkan wajah lucu ketika anak berhasil menemukan Anda.
Manfaat Humor Bagi Perkembangan Anak

Balita

Karena anak sudah lebih lancar bicara, sudah tentu ia punya variasi humor yang lebih luas. Ia mampu menertawakan dongeng lucu. Ia juga dapat menangkap humor dari hal-hal yang tak selaras, misalnya melihat film anjing yang bersuara ayam. Untuk menstimulasinya, perbanyak jenis humor yang mengandung kata-kata.

  • Bacakan cerita-cerita lucu dan tertawalah bersama.
  • Ajak menonton film kartun anak yang lucu.
  • Lakukan permainan ‘kata yang salah’. Contohnya, menyebut ‘hidung’, tapi justru menunjuk ‘telinga’. Atau sebaliknya, menyebut satu benda tapi dengan kata yang salah. Contoh, “Mama mau gandeng Baba, eh maksudnya Dada, eh Papa!”
  • Ajak anak bernyanyi bersama, namun sesekali liriknya Anda ganti. Contohnya, “Balonku ada sepuluh, eh, kok sepuluh!”
  • Kadang anak berusaha menceritakan hal lucu, namun, sejujurnya tak terlalu lucu. Hargai usahanya dengan tertawa. Boleh juga setelahnya memberikan saran supaya ceritanya tambah lucu. Ingat, setiap komedian juga butuh latihan.
  • Katakan hal-hal hiperbolik. ‘Membesarbesarkan’ sesuatu adalah salah satu trik membuat kekonyolan. Contohnya, “Aku laper banget, mungkin bisa memakan roti sebesar gajah!”, atau, “Di sup kita ada wourtoel, jagoeoeoeng, dan babababaksousousou.”

6 Tahun Keatas

Anak usia ini kadang menganggap hal yang kasar sebagai hal yang lucu. Mereka bisa tertawa terbahak-bahak saat melihat tokoh di film yang ditontonnya jatuh dan gepeng kemudian timbul kembali. Untunglah, dibandingkan anak usia lebih kecil, mereka sudah memahami bahwa yang mereka tonton itu tidak betul-betul terjadi. Oleh sebab itu, selain rutin mengingatkannya tentang hal-hal sarkasme, tetap berikan humor yang aman kepadanya.

  • Selalu ingatkan bahwa humor yang lucu adalah yang bisa ditertawai oleh semua orang, bukan yang menghina siapa pun.
  • Bacakan cerita, dan tambahkan komentar lucu.
  • Rajinlah mencari berbagai teka-teki yang pas buat anak. Salah satu teka-teki lelucon klasik yang bisa membuat mereka tertawa misalnya, “Kenapa ayam jago berkokok sambil memejamkan mata? Karena sudah hapal teksnya.”
  • Carikan alat-alat sulap dan biarkan anak bereksperimen membuat sulapnya sendiri.
  • Buat tantangan dalam keluarga “Siapa yang paling lucu?” Secara bergiliran, tiap anggota keluarga bisa membanyol atau melakukan gerakan-gerakan lucu sekreatif mungkin.
  • Minta anak membuat video lucu. Bantu anak merencanakan kegiatan lucu, lalu Anda yang merekamnya. Kemudian tontonlah bersama sambil tertawa terbahak-bahak.
Categories:
the-satirist
Tags:
You Might Also Like